7 Fungsi Irama Musik dalam Seni Tari
Irama musik dalam seni tari memiliki
banyak gunanya di Bidang Seni tari. Musik sendiri tidak dapat dipisahkan dalam
dunia tari. Karena melalui musik, segala jenis tarian yang tercipta di setiap
penjuru dunia terlihat lebih hidup dan berwarna.
Tidak hanya tari tradisional,
tetapi semua bentuk tari modern selalu membutuhkan irama dan dentuman yang
disebut musik. Meski musiknya terdengar lembut, tariannya mengalahkan dan
merasuki jiwa penari itu sendiri. Sejak zaman dahulu, berbagai musik telah
dibuat sebagai pengiring tarian.
Meski berbekal instrumen
sederhana dari lingkungan sekitar, tarian tradisional yang diciptakan pada masa
lalu diyakini lebih memiliki makna magis misalnya, dapat membawa seorang penari
ke dalam bentuk emosional terdalamnya.
Beberapa fenomena menangkap
betapa ajaibnya kekuatan musik bagi para penari. Lalu apa sebenarnya apa saja fungsi Irama musik dalam
seni tari ? untuk itu, Ulasan berikut ini telah dirangkum dari
berbagai sumber bagi siapa saja yang ingin mengetahui jawabannya.
7 Fungsi Irama Musik dalam Seni Tari
1.
Mempertegas Gerak
Fungsi pertama dari irama musik
dalam seni tari adalah untuk menekankan gerakan. Dalam seni tari tentunya
banyak terdapat gerakan-gerakan yang ditekankan oleh tekanan-tekanan tertentu.
Tekanan diatur oleh energi dalam tubuh. Hal ini tidak lain untuk memberikan
suasana dan kesan yang mendalam kepada penonton saat mengamati semua gerak
tari.
Untuk mendapatkan energi itu,
musik hadir untuk melengkapi gerak tubuh penari. Mendengarkan alunan musik yang
merdu dan jernih serta perubahan timbre semakin sempurna untuk menonjolkan
ekspresi gerak tari. Untuk beberapa tarian, seperti karakter padat, musiknya
juga disesuaikan. Hal ini juga berlaku jika tariannya berkarakter lembut, dan
musik pengiringnya terdengar lebih halus.
2.
Meningkatkan Rasa Emosional
Fungsi musik dalam seni tari yang
kedua adalah sebagai instrumen yang meningkatkan sensasi emosional penari.
Emosi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan bagi penari. Hal
ini dikarenakan penari dianggap dapat menampilkan tarian dengan lebih indah
ketika merangsang semua gerakan yang dilakukan penari.
Musik adalah alat yang membantu
penari lebih dekat untuk mengapresiasi tarian itu sendiri. Padahal, sejak zaman
prasejarah, musik sudah menjadi bagian dari tari dan tidak boleh ditinggalkan.
Dalam beberapa tarian, musik bahkan bisa menciptakan suasana misterius jika
penarinya terlalu asyik dengan suasana yang dibangun.
3.
Mengatur Tempo
Dalam menari, hal dasar yang
perlu dipahami oleh setiap penari adalah tempo gerakannya. Karena tempo membuat
cerita tari lebih stabil. Apalagi jika tariannya menggunakan musik sebagai
latarnya. Maka fungsi musik dalam tarian ini penting. Hampir tidak mungkin
seorang penari dapat mengatur ritme dan waktu setiap gerakannya tanpa bantuan
musik.
Saat ritme tariannya adalah
rangkaian timer cepat atau lambat yang saling mengiringi. Jika tempo penari
bagus, kekompakan penari bisa bagus. Karena semua penari memiliki nada ketukan
yang sama saat berganti gerakan secara bersama-sama. Tidak mungkin seorang
penari melakukan gerakan yang sama tanpa iringan musik.
4.
Sarana Pelengkap Komunikasi
Fungsi musik dalam tarian
selanjutnya adalah sebagai pelengkap sarana komunikasi. Karena tari merupakan
seni yang menyampaikan banyak pesan. Pesan tersebut seolah tersampaikan oleh
penari dalam gerakan yang sangat indah. Menambahkan musik membuat suasana dan
gambar yang ingin Anda sampaikan kepada audiens menjadi lebih jelas.
Berbagai jenis musik juga
diyakini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap latar suasana tarian itu
sendiri. Beberapa karakter dengan mood yang ingin Anda ciptakan dalam tarian
ada yang berbentuk karakter halus, keras, cantik, atau gagah.
5.
Simbol Budaya
Fungsi musik dalam tari yang
terakhir adalah sebagai simbol budaya. Yang dimaksud di sini sebagai simbol
budaya adalah musik selalu hadir untuk melengkapi gerak tari. Kedua unsur
tersebut membentuk budaya masyarakat. Tentu saja, iringan tari selalu tidak
dapat dipisahkan dari beberapa kebiasaan yang diingat oleh masyarakat tempat
tari lahir.
6.
Memberi Ilustrasi atau Gambaran Suasana
Musik dapat mengekspresikan
suasana dan ilustrasi dari seni tari tersebut. Salah satunya adalah tarian
tradisional yang membutuhkan suasana berbeda, terutama untuk menyampaikan makna
tarian dengan baik, dan membantu menunjukkan karakter penari. Contoh karakter
dan tokoh dengan suasana tari antara lain tokoh lugu/tenang, nyaman, dan tokoh
gagah.
7.
Memberi Rangsangan Bagi Penari
Pada dasarnya unsur dasar tari
adalah irama dan gerak. Di sisi lain, elemen dasar musik dansa adalah melodi
dan nada berirama. Musik tari dapat memberikan rangkaian irama yang serasi atau
sesuai, membantu penari mengatur hitungan dan irama, dan juga dapat memberikan
gambaran tentang cara mengekspresikan gerakan.
Seperti apa Jenis-Jenis Musik Iringan Tari?
Musik yang digunakan dalam tari
dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pengelompokan jenis pengiring tari
didasarkan pada sumber bunyi dan musik yang digunakan. Setidaknya ada dua jenis
tari pengiring. Jenis-jenis tari pengiringnya adalah:
a.
Iringan Internal
Musik internal adalah salah satu
musik pengiring tari yang berasal dari tubuh manusia, seperti tepukan tangan,
tepukan tangan pada bagian tubuh lain, jentikan jari, dan tepukan kaki di tanah
atau lantai. Jenis musik internal ini dapat ditemukan dalam pertunjukan tari di
berbagai daerah. Contohnya termasuk tari Saman Aceh dan tari Kecak Bali.
b.
Iringan Eksternal
Iringan eksternal adalah alat
musik atau bentuk suara atau bunyi dari alat musik, dan mempunyai arti
pengiring yang berasal dari luar penari. Pada umumnya tarian tradisional
Indonesia menggunakan iringan tari luar. Contohnya antara lain Tari Jaipon
(Jawa Barat), Tari Gandorn (Banwangi), dan Tari Nguri (Sumbawa). Selain itu,
pengiring tari tradisional Indonesia terdiri dari dua jenis nada yaitu tangga
nada diatonis dan tangga nada pentatonik.
Musik diatonik adalah jenis musik
yang terdiri dari tujuh nada (do, re, mi, fa, sol, la, si) dengan dua jarak
(1/2 dan 1). Contoh instrumen tari pengiring dengan musik diatonis antara lain
Tanjidor, Bunbun, Sasando, dan Tarepon. Musik pentatonik sendiri adalah jenis
musik yang terdiri dari lima nada pada jarak tertentu. Contoh alat musik tari
dengan musik pentatonik adalah Krumpyung, Gondan, Gambang Kromong dan lain
sebagainya.
Akhir Kata
Dan itulah beberapa penjelesan
terkait Irama musik dalam seni tari adalah musik yang berfungsi
menyesuaikan irama dengan gerakan, mendukung suasana, dan menginspirasi
konsep-konsep yang terkandung dalam tarian. Dengan iringan untuk menunjang
penampilan, tarian menjadi lebih hidup dan menarik.
Irama Musik dalam Seni Tari bukan
hanya sekedar pengiring dalam tari saja, tapi musik adalah partner tari yang
tidak boleh ketinggalan dan harus ada di dalamnya. Ini membantu untuk
menyesuaikan ritme dan hitungan, karena musik dapat memberikan ritme yang harmonis,
dan juga dapat memberikan gambaran tentang ekspresi gerakan yang anda lakukan.