Ciri Khas Tarian Daerah Jawa
Tarian daerah jawa - Indonesia
adalah negara yang kaya akan budaya. Salah satu contohnya adalah tari
tradisional Tarian daerah jawa. Tarian ini dibawakan pada acara-acara besar
seperti upacara adat, penyambutan tamu istimewa, pernikahan dan khitanan.
Gerakan, pakaian dan alat musik yang digunakan menjadi ciri khas yang
membedakan setiap tarian menurut daerahnya.
Tari Jawa sendiri adalah bentuk
tarian dan seni yang diciptakan dan dipengaruhi oleh budaya Jawa. Gerakan tari
Jawa teratur, lembut dan halus. Kesenian Jawa sering kali terlihat lebih maju.
tetapi pada saat yang sama menunjukkan ketenangan yang tenang yang melampaui
semua hal duniawi.
Tarian daerah jawa biasanya
diasosiasikan dengan budaya keraton Jawa yang anggun, canggih, dan canggih,
seperti tarian Bedhaya dan Slympian. Namun dalam arti luas, tari Jawa juga
mencakup tarian masyarakat umum dan masyarakat desa Jawa seperti tari Longen,
Tayub, Reog dan Kuda Lumping.
Tari Jawa dan bidangnya memiliki
corak dan filosofi yang berbeda dengan tradisi tari Indonesia lainnya. Berbeda
dengan tari Bali yang lincah dan ekspresif serta tari Sunda yang riang dan
sedikit sensual, tari Jawa biasanya melibatkan gerakan lambat dan pose anggun.
Tari Jawa memiliki sifat sedikit
meditatif, lebih mawas diri, mawas diri, dan cenderung memahami diri sendiri.
Tari Jawa biasanya dikaitkan dengan
wayang orang, serta keraton-keraton di Karaton Kasunanan Surakarta, Pura
Mangkunegaran, Pura Pakualaman atau Kraton Jogja.
Hal ini dikarenakan sifat tari
yang merupakan warisan suci atau warisan dari leluhur penguasa keraton. Tarian
daerah jawa ini tidak hanya sekedar tarian, tetapi juga digunakan untuk
pendidikan moral, ekspresi emosi dan penyebaran budaya Jawa di indonesia.
Beberapa Ciri Khas Tarian daerah jawa
·
Tari Reog Ponorogo memakai properti seberat
50kg
Tarian Reog Ponorogo merupakan
tarian yang sangat terkenal dan telah menyebar ke luar negeri. Berasal dari
Kabupaten ponorogo, tarian ini dibawakan oleh 10 hingga 17 orang dalam setiap
pertunjukannya. Tarian ini biasanya dibawakan pada satu malam suro dan malam
bulan purnama.
Namun, hingga saat ini, tarian
Reog Ponorogo juga dilakukan sebagai ritual untuk upacara adat dan acara besar
seperti pernikahan. Tarian yang pada dasarnya penarinya menggunakan topeng
singa ini memiliki cerita. Seperti ada tokoh yang memainkan struktur tarian
tersebut. Selain topeng singa biasa, ada juga rangkaian mahkota bulu merak
(Dadak peacock) pada topeng yang beratnya mencapai 50 kg.
·
Tari Topeng yaitu Menggunakan Topeng Sebagai
Ciri Khasnya
Tari topeng adalah tarian asal
Cirebon, Jawa Barat. Penari memakai topeng untuk aksesoris dan bertindak untuk
menutupi wajah penari. Penggunaan topeng disesuaikan dengan karakter dan jenis
tarian. Pengiring tariannya adalah Gonjong dan Sarung Ilang.
Awal mula tari topeng dilakukan
di desa Cirebon pada masa pemerintahan Kerajaan Jenggala (sekitar abad 10
sampai 11 Masehi). Tari topeng dari Cirebon ini juga merupakan penyebaran agama
Islam di kota tersebut.
Ada lima jenis topeng yang
digunakan dalam tarian yang disebut Panca Wanda, yang berarti lima bentuk.
Panca Wanda diartikan sebagai siklus hidup manusia dari anak-anak hingga
dewasa. Topeng yang digunakan tergantung pada latar belakang cerita tariannya.
a. topeng
Panji
Tarian ini menampilkan gerakan
tari yang lembut dan nyata. Panjidance memiliki filosofi masa kecil
b. topeng
samba
Tari topeng samba merupakan
cerita remaja. Makna filosofis dari tarian ini adalah kehidupan manusia yang
hidup dan ingin tahu.
c. Masker
Rumyan
Tarian ketiga mewakili kehidupan
manusia dewasa. Topeng yang digunakan berwarna merah untuk menunjukkan
kedewasaan. Gerakannya lebih stabil dan menunjukkan kedewasaan.
d. Topeng
Temanggung
Tarian ini menandai kedewasaan
dan sepenuhnya mapan. Topeng Temanggung melambangkan seseorang yang telah
mencapai puncak kedewasaan.
e. Topeng
Kelana atau Topeng Rahwana
Topeng ini menceritakan kisah
Ramayana, sosok Rahwana. Karakternya mirip dengan karakter Clana dalam cerita
Pansy.
Topeng Kelana dan Rahwana
dimaknai sebagai tarian yang sama. Penari memakai topeng Sujana, Arja, Kenialja
Langit, Stini Carignar, dan Tumus Cleo. Kedua tarian ini hanya berbeda dalam
kostum mereka. Topeng Kelana atau Topeng Rahwana menggambarkan seseorang yang
temperamental, pemarah, dan di luar kendali keinginannya. Penari memakai topeng
merah dan gerakannya sangat lincah. Gerakan tari topeng Kelana menggambarkan
seseorang yang sedang mabuk, marah, dan tertawa terbahak-bahak.
·
Tari Jaranan Buto Tarian yang Penarinya
kemasukan roh halus
Banyuwangi memiliki banyak tarian
daerah, salah satunya adalah tarian pencak silat Jalanan yang artinya kuda lumping raksasa. Tarian yang dibawakan
oleh 16 sampai 20 orang ini biasanya dibawakan pada acara pernikahan dan
khitanan. Ciri khas Jaranan Buto adalah penarinya kadang-kadang mengalami
kesurupan dan arwah masuk kedalam diri sang penari.
Dengan iringan musik seperti
kendang, gong, terompet, dan kecer penari melakukan gerakan tari yang sangat
ekstrim, mulai dari pencak silat hingga adu jotos. Tarian ini dibawakan oleh
seorang pria dengan riasan wajah yang menyeramkan. Ini mirip dengan cerita yang
ditampilkan dalam tarian ini, Menak Jinggo, raksasa di sejarah budaya Jawa.
·
Tari Merak, Tarian yang Bernampilan seperti
Merak
Tari Merak adalah seni tari
tradisional kota bandung di jawa barat. Tarian ini diciptakan oleh Tjetje
Somantri pada tahun 1955. Tari Merak ini merupakan pengembangan dari gaya tari
tradisional Sunda. Tarian ini menampilkan gerakan burung merak jantan. Tari
Merak dulu pernah diadakan pada Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung dengan
Koreografinya seperti:
a.
Ngalayang beber buntut, trisik
b.
Ngayun soder, trisik
c.
Kiprah merak kuncung, trisik
d.
Keupat merak, trisik
e.
Merak ulin, trisik
f.
Merak ngibing sosoderan, trisik
g.
Geleber merak mentang buntuk, trisik
h.
Gigibrig, kokoer, trisik
i.
Nyaliksik, bibintih, trisik
Tari Merak sunda biasanya
diiringi oleh alat musik tradisional Gamelan. Setelah itu lahirlah tari merak
dari gerak, kostum dan koreografi.nya Tari Merak adalah seni dan alat
pendidikan Sunda dan merupakan warisan budaya hingga saat ini.
·
Tari Topeng , Tarian dengan Ciri khas
topengnya dan dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda
Sesuai dengan namanya, tarian ini
menggunakan topeng sebagai properti utama dalam tarinya. Tarian ini sudah ada
sejak abad ke-8 Masehi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menamakan tarian
ini sebagai warisan budaya takbenda karena telah lama dilestarikan oleh
masyarakat.
Tarian ini sendiri Berasal dari
Malang, tarian ini memiliki beberapa rangkaian yang diawali dengan pertunjukan
Tari Bangtih atau Tari Beskalan Lanang. Ada juga beberapa gerakan dalam tarian
ini, seperti Jejer Jawa, gerakan Perang Gagal, gerakan jejer Sabrang, dan masih
banyak lagi.
Akhir Kata
Gerak tarian daerah jawa memiliki ciri yang
berbeda-beda tergantung daerahnya. Gerak tari jawa timur berbeda dengan gerak
tari dari jawa barah dan gerak tari Jawa Tengah berbeda dengan gerak tari jawa
timur dan seterusnya. Karena perbedaan tersebut, maka tarian setiap daerah
menjadi unik dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Dan biasanya, setiap
gerakan memiliki arti yang berbeda.