Jenis-jenis Tarian Nusantara Bercorak Islam
![]() |
Tarian nusantara bercorak islam |
Tarian nusantara bercorak islam - Seperti yang Anda ketahui,
Indonesia memiliki tradisi, seni dan budaya yang sangat kaya, beberapa di
antaranya dipengaruhi oleh peradaban Islam. Islam sendiri memiliki pengaruh
yang besar terhadap budaya dan seni di Indonesia.
Berbicara tentang tari Indonesia
tentu banyak sekali. Indonesia adalah negara kepulauan dan terdiri dari lebih
dari 700 suku bangsa yang tersebar di berbagai pulau dari ujung barat hingga
ujung timur negara. Keragaman etnis ini menciptakan budaya yang kaya, termasuk
bidang mobilitas fisik dan tarian.
Dikombinasikan dengan asal-usul
yang beragam (secara historis, suku bangsa Indonesia berasal dari keturunan
Australia dan Melanesia) dan pengaruh budaya asing seperti budaya dari India,
Cina, negara-negara Asia lainnya, dan negara-negara Barat Dengan lebih dari
3000 jenis tarian tradisional di Indonesia salah satunya adalah Tarian
Nusantara Bercorak Islam.
Salah satu tarian yang sangat
dipengaruhi oleh Islam dan paling dikenal oleh dunia, tidak lain yang
pasti adalah tari Saman. Tentu saja
tarian ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia karena sering
muncul di berbagai acara nasional maupun internasional. Bagi yang ingin tahu
Apa saja tarian nusantara bercorak islam selain tari saman, Anda bisa meyimak lebih lengkapnya
di bawah ini.
Jenis-jenis
Tarian Nusantara Bercorak Islam
·
Tari Saman
Tari Saman dipopulerkan oleh
masyarakat Gayo pada abad ke-14 oleh seorang ulama bernama Syekh Saman yang
Berasal dari serambi Mekah, tarian
selamat datang ini memiliki keunikan tersendiri. Awalnya Tari Saman adalah
permainan masyarakat Gayo yang disebut Pokuane, namun Islam mempengaruhi budaya
Gayo dan permainan Pokuane dibudayakan yang artinya Segala puji bagi Allah dan
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam.
Tari Saman Kesultanan Aceh sendiri
sering dipertunjukkan dalam rangka memperingati Maulid Nabi, event -event keagamaain lainnya, dipertunjukkan pada
acara-acara adat dan acara penyambutan tamu-tamu bergengsi.
·
Tari Zapin
Tari Zapin adalah tarian khas
Melayu yang dibawa oleh para saudagar Arab dari Hadhramaut di Yaman pada abad
ke-16 ke Johor Bahru, kemudian menjadi pelabuhan antar bangsa. Selanjutnya,
Tari Zapin berkembang ke Indonesia di pulau Sumatera dan Kalimantan.
Tari zapin sendiri berasal dari
bahasa arab “Zaffan”. Ini berarti gerakan kaki yang cepat mengikuti ketukan
pemukul. Tari Zapin kemudian diciptakan sebagai hiburan dan media dakwah
melalui lirik-lirik bernuansa Islami, antara lain nilai-nilai agama,
kepribadian, nasehat, dan puji-pujian kepada Allah dan rasul-rasul Allah.
Dalam tari, zapin diiringi oleh
alat musik yang terdiri dari alat musik petik, rebana, kendang, rebab, dan
maraca, sejenis gendang kecil. Lagu-lagu tari Zapin yang terkenal antara lain
Ya Salam, Yale-Yale, Tanjung Serindit dan Gambus Palembang.
·
Tari Rabbani Wahed
Selain terkenal bersamaan dengan
tari Saman, Aceh memiliki tarian yang bernafaskan Islam yaitu Tari Rabbani
Wahed. Tari Aceh yang berasal dari Biln dikenal dengan tari sufi yang berasal
dari tari Muglob, sebuah tarian budaya Aceh yang sudah ada sejak ratusan tahun
dan dimodifikasi oleh T. Muhammad Daudgede pada tahun 1990-an.
Awalnya, Tari Rabbani Wahed hanya
ditampilkan pada malam Idul Fitri Kubilan dan dalam proses penyambutan
pengantin pria. Lirik lagu ini berisi puji-pujian kepada Allah dan terdiri
lebih dari 30 gerakan dimulai dari Rateb du'ek (duduk) dan Ratep deng
(berdiri). Saat ini, Tari Rabbani Wahed dipamerkan sebagai warisan budaya, dan
film dokumenter sedang diproduksi oleh komunitas pecinta film dokumenter Aceh
untuk melindungi budaya ini.
·
Tari Rudat
Lombok terkenal dengan pesona
alam dan keragaman budayanya yang menakjubkan, salah satunya adalah Tari Rudat.
Awalnya Tari Rudat dilakukan di jalan-jalan untuk mengantar calon pengantin ke
rumah pengantin, dan lambat laun Tari Rudat dibawakan pada acara-acara
keagamaan dan hari besar Islam.
Tari Rudat dibawakan oleh 13
orang penari laki-laki berpenampilan seperti pendekar dan kopiah panjang
(Torbus). Gerakan tari Rudat mirip dengan pencak silat, diiringi musik rebana,
mandolin, dan jidur Melayu. Dengan lirik termasuk pujian dan hormat. Tari Rudat
merupakan warisan leluhur yang sudah ada sejak abad ke-15 dan dibawakan oleh
bangsa Turki yang menyebarkan agama Islam.
·
Tari Seudati
Aceh juga memiliki tarian lain
yaitu Tari Sudati, yang memuat ajaran Islam. Tarian ini berasal dari desa
Jijien di Kecamatan Simpan Kabupaten Pidie di Aceh. Awalnya tarian ini dikenal
dengan Tari Pesisir atau Latu, dibawakan untuk memulai permainan sabung ayam
atau saat musim panen tiba pada malam bulan purnama. Setelah penyebaran agama
Islam, tarian ini berubah fungsi dan menjadi media dakwah para ulama melalui
syair dan pantun, termasuk puji-pujian kepada Allah SWT.
Dan tarian yang diberi nama
Sudati ini berasal dari kata Suurashi yang artinya serasi atau kompak. Selain
itu, kata Sudati juga memiliki arti Syahadat, yang berarti kesaksian atau
pengakuan. Tari Sudati dibawakan tanpa iringan musik dan hanya menggunakan iringan
suara tepukan dada dan pinggul serta petik jari penari. Biasanya, delapan pria
menari sebagai penari utama dalam Tari Sudati ini.
·
Tari Pendet
Seperti apa Sejarah Tarian Indonesia di Era Penyebaran Islam?
Sebagai agama asing baru saat
itu, Islam mampu menyusup ke dalam budaya Indonesia yang ada. Pada masa
penyebaran Islam, berbagai tarian Indonesia, baik yang kuno dengan budaya
lokal, tradisional, maupun Hindu Buddha, sering ditampilkan dan tetap populer.
Penari masih menggunakan gaya
sinkronisasi ilmu tari dan era Hindu Buddha. Namun perubahannya ada pada alur
cerita yang banyak menyampaikan cerita dan kostum Islami yang lebih tertutup
dan selaras dengan nilai-nilai Islam.
Ada perubahan besar dalam tarian
persembahan, yaitu tarian Indonesia Jambi. Dalam mempersembahkan tarian, penari
memakai aksesoris emas berkilauan dari era Hindu Buddha, tetapi kostum tarinya
lebih sopan dan tertutup. Di Era ini tidak hanya mengubah tarian yang ada,
tetapi juga mempengaruhi lahirnya jenis tari baru Indonesia, seperti tari Saman
Nangro Acehdal Salaam.
Tari Saman sendiri menggabungkan
pengetahuan dan musik tari Arab dan Persia dan menyesuaikannya dengan budaya
lokal. Pada 19 November 2011, UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai Situs
Warisan Budaya Dunia. Tarian Indonesia ini tergolong unik karena tidak
menggunakan alat musik.
Cukup dengan bertepuk tangan lagu
dan tangan penari menciptakan keselarasan antara gerakan tari dan suara.
Terlepas dari ciri-ciri tari Saman non-instrumental, rebana, kendang, kendang
dan alat musik Persia lainnya telah menjadi alat utama tari Indonesia lainnya
di era Islam.
Akhir Kata
Islam adalah pedoman hidup
manusia. Ajaran universalnya sering mewarnai setiap aspek kehidupan. Tak
terkecuali seni Tarian Nusantara Bercorak Islam karena Islam juga mewarnai
dunia seni ini. Oleh karena itu, Nusantara juga dikenal dengan tarian
tradisional Islam yang sarat akan nilai dan ajaran Islam.