Perlengkapan yang Digunakan dalam Tari Saman Berasal dari Aceh Ini
Ada banyak jenis tari tradisional
di Indonesia, salah satunya adalah tari saman berasal dari aceh ini. Tarian Aceh ini sering dipentaskan
untuk merayakan acara adat atau event-event tertentu. Tarian ini juga dilakukan
untuk memperingati Maulid Nabi.
Keunikan tari saman berasal dari
aceh ini terletak pada gerakan tangannya yang cepat dan kompak. Dalam tarian
ini penari tidak menggunakan iringan. Irama tarian berasal dari suara penari
yang mengetuk dan menepuk dada menggunakan ke dua tangan. Sebelumnya, tarian
ini hanya dibawakan oleh para pemuda dengan jumlah penari kurang dari 10 orang.
Umumnya tari saman dibawakan
oleh puluhan laki-laki, namun jumlahnya
harus ganjil. Menurut pendapat lain, tarian ini dibawakan oleh lebih dari 10
orang, dengan 8 penari dan 2 nyanyian sebagai isyarat. Namun dalam perkembangan
modern yang menuntut semakin banyak penari menari maka semakin aktif tariannya.
Seorang pemimpin bernama Syeh saman ditunjuk untuk mengatur berbagai gerakan.
Selain mengkoordinir gerak para penari, Syekh juga bertanggung jawab
menyanyikan lagu Saman yaitu syair Ganit.
Namun seiring berjalannya waktu, tarian
ini mulai dibawakan oleh para wanita. Jumlah penari bisa 10 orang atau lebih.
Untuk melihat seni tari ini, penari membutuhkan beberapa Perlengkapan khusus,
mulai dari pakaian hingga aksesoris yang akan dijelaskan lebih detail apa saja
itu.
Perlengkapan yang Digunakan dalam Tari Saman Berasal dari Aceh Ini
·
Bulung Teleng
Mulai dari bagian atas, penari
Saman biasanya menggunakan semacam penutup kepala berwarna hitam. Itulah yang
disebut Bulung Teleng atau Tengkuluk. Kain dengan sulaman benang biasanya digunakan
untuk menutupi kepala penarinya.
·
Baju dan celana
Umumnya penari Saman memakai
pakaian tradisional gayone yang disebut dengan pakaian Kerawan. Baju ini adalah
berwarna hitam dengan bordir benang putih, merah dan hijau. Setelah itu bagian
pinggang juga disulam menggunakan kedawek. Untuk celana, penari Saman biasanya
memakai celana panjang hitam mengkilat di bagian mata kaki. Biasanya bagian
bawah celana juga memiliki motif emas.
·
Sarung
Sarung ini dikenakan di bagian
luar celana dan dililitkan di sekitar celana. Motif sarung biasanya menggunakan
motif batik gayo yang warnanya disesuaikan dengan busana penari.
·
Stagen
Stagens digunakan untuk
mengencangkan pakaian agar tidak kendor. Stagen membuat tubuh penari terlihat
lebih elegan dan sopan dan Umumnya panggung yang digunakan berwarna hitam.
·
Sabuk
Sabuk digunakan untuk menutupi
panggung yang membungkus pinggang penari dan Ikat pinggang juga digunakan untuk
menghiasi penampilan penari.
·
Topong Gelang dan Sapu Tangan
Topong Gelang dan sapu tangan
digunakan di pergelangan tangan masing-masing penari. Warna biasanya dipilih
sesuai dengan pakaian yang dikenakan. Namun, berbeda dengan gelang Topon,
penggunaan sapu tangan hanyalah properti opsional yang disesuaikan dengan
kebutuhan Anda.
Apa Makna dan Fungsi dari Tari Saman?
Tidak hanya indah dari segi nilai
estetika, namun setiap gerak tari Saman memiliki makna dan fungsi. Secara umum
makna gerakan tari Saman ini melambangkan nilai ajaran Islam. Misalnya, gerakan
yang dilakukan penari dengan meletakkan satu tangan di dada. Gerakan ini
memiliki makna kerendahan hati sebagai hamba yang taat kepada Allah SWT. Selain
gerakan, pembacaan puisi yang dibawakan oleh penari memiliki nilai filosofis
yang sangat tinggi.
Tari Saman merupakan salah satu
cara untuk media penyampaian pesan. Tarian ini mencerminkan pendidikan, agama,
sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan rasa persatuan. Sebelum Tarian Saman
dimulai, yaitu sebagai opening atau pembukaan, tampaknya para pemuka adat atau
pemuka adat tua mewakili masyarakat setempat (Keketal) atau memberikan nasehat
yang bermanfaat bagi pemain dan penonton.
Tari Saman juga memiliki ciri
khas tersendiri yaitu bergerak secara merata mengikuti irama harmoni musik.
Gerakannya sangat sinkron dan serasi, selaras dengan dinamika lagu. Para penari
bertepuk tangan sekaligus, menepuk dada, paha, dan tanah, menjentikkan jari,
dan mengayunkan badan dan kepala secara bergantian dengan seirama.
Lagu dan liriknya diekspresikan
secara bersama-sama dan terus menerus, dan pemainnya terdiri dari pemuda-pemuda
berbaju adat. Presentasi tari juga dapat dilakukan dalam kompetisi antara
kelompok tamu dan kelompok sepangkalan (dua kelompok). Penilaian berfokus pada
kemampuan masing-masing kelompok untuk melacak gerakan, tarian dan lagu (puisi)
yang dibawakan oleh pihak lain.
Bagaimana dengan Gerakan pada Tarian Saman?
Tari Saman menggunakan dua elemen
dasar tari saman yaitu tepukan dada dan tepuk tangan. Ketika menyebarkan Islam,
Syekh Saman dikabarkan mempelajari tarian Melayu kuno dan kemudian mengembalikannya
melalui gerakan-gerakan yang diiringi syair-syair Dakwah Islami untuk
memperlancar dakwahnya.
Dalam konteks kekinian, tarian
upacara keagamaan ini masih digunakan sebagai media penyampaian pesan melalui
pertunjukan. Tari Saman sendiri merupakan salah satu tarian yang paling unik
karena hanya menampilkan tepuk tangan dan gerakan lainnya seperti bergoyangan
tangan, mengasah, lingan dan slansering (semua gerakan ini menggunakan Gayo).
Apa saja yang Mengidentifikasikan Tari Saman Berasal dari Aceh?
Tari Saman dengan berbagai ciri
khas yang membedakannya dengan tarian daerah lainnya. Penari Saman biasanya
memakai pakaian dasar atau philigly (baju dasar hitam, putih, hijau, bordir
merah, bordir di pinggang Kedaweck dan Kekite, baju lengan pendek), kemudian
sarung.
Selain itu, penari tari saman
juga menggunakan ikat kepala berupa ornamen melingkar yang dikenakan di kepala
penari pria, kain teren atau tenkulk yang menggembung dengan alas persegi
berwarna hitam. Ada dua istilah, Keppy, seperti pakaian yang ditusuk dengan
benang. Jilbab adalah bagian dari pakaian tradisional seorang penari wanita
yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang wanita Muslim.
·
Pada tahap ini tari saman disebut juga dengan
gerakan pembuka atau gerakan duduk sambil bertepuk tangan, para penari berdiri
dan memberikan salam pembuka. Gerakan dimulai dengan berdiri dengan kedua
tangan di depan dada. Kemudian lanjutkan ke posisi berlutut. Dimana penari
mengenakan ikat kepala sebagai tanda dimulainya pertunjukan, penari meneriakkan
“laailahailllah” dan “Assalamualaikum”.
·
Ini diikuti oleh gerakan inti, di mana penari
menepuk pahanya, menepuk dadanya, dan bertepuk tangan untuk menciptakan ritme.
Irama kemudian dipadukan dengan lantunan puisi. Gerakan-gerakan ini akan lebih
cepat. Bolak-balik (40 derajat) hingga gerakan tekuk gabungan akhir (45
derajat).
·
Jangan lupa tambahkan gerakan kepala dan
setengah berdiri. Pada gerakan penutup akhir pertunjukan, penari melakukan
posisi tubuh setengah berdiri dengan kedua tangan ditangkupkan di depan dada.
Mata tak sabar untuk menghormati semua penonton yang hadir. Setelah itu, penari
duduk bersila. Tangan mereka diletakkan di atas paha. Setelah itu, penari
meninggalkan tempat tersebut.
Akhir Kata
Diharapkan artikel ini dapat
menjadi sumber informasi bagi siswa dan calon guru yang diharapkan untuk
mengajarkan materi tari dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran tari sama yang
berasal dari aceh ini. Tujuan pembelajaran seni tari dapat tercapai jika guru
memahami prinsip-prinsip dasar tari dan dapat mengajarkannya sesuai dengan
karakteristik anak.