Seperti Apa Tarian yang Berasal dari Aceh
Tarian yang Berasal dari Aceh - уаng раlіng tеrkеnаl аdаlаh tari saman. Tari Saman merupakan tarian
уаng tеrdіrі dari tepukan tаngаn dі paha sambil bеrnуаnуі. Tari Saman dilakukan
ѕесаrа bеrkеlоmроk. Tаrіаn ini dіmаknаі sebagai реmаhаmаn ajaran Islam dі
kalangan masyarakat Aceh.
Selain tari
saman ini, masih banyak tarian yang
berasal dari aceh yang patut kita ketahui dan lestarikan sebagai generasi
muda Indonesia. Karena tari merupakan warisan budaya masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat Aceh.
Aceh yang juga
disebut Serambi Makkah memiliki berbagai tarian tradisional yang unik dan
indah. Bahkan, banyak dari mereka yang sudah dikenal baik oleh masyarakat
Indonesia maupun internasional. Salah satunya yang paling terkenal yaitu tari
saman.
Apa Saja Tarian yang Berasal dari Aceh?
Aceh merupakan
provinsi paling barat di Indonesia yang memiliki tarian yang terkenal yaitu
tari Saman. Tarian ini memiliki gerakan yang mengandalkan kekompakan tepuk
tangan dan nyanyian para penari. Tarian ini telah dikukuhkan oleh UNESCO
sebagai warisan budaya takbenda.
Biasanya tarian
ini diperingati pada saat upacara adat, seperti Idul Fitri, Idul Adha, khitanan
dan penyambutan tamu negara atau lainnya yang berkaitan dengan agama islam.
Berikut adalah beberapa rekomendasi tarian yang berasal dari aceh, antara lain:
1.
Tari Rapai Geleng
Tari Rapai
Geleng merupakan tarian yang dibawakan oleh 12 orang pria dan dipimpin oleh
seorang syekh. Tarian ini melambangkan perlawanan terhadap penjajah yang
dilakukan oleh pihak luar kepada masyarakat Aceh. Tarian ini memiliki tempo
gerakan yang lambat, cepat, sangat cepat dan hening.
Gerakan ini
melambangkan masyarakat Aceh menyikapi suatu masalah yang muncul, misalnya slow
motion melambangkan pesan bahwa masyarakat Aceh sebelum bertindak akan berpikir
terlebih dahulu agar tidak menyesal nantinya.
Tari Rapai
Geleng diiringi oleh alat musik tradisional Aceh yang mirip dengan rebana yaitu
Rapai. Selain itu, tarian ini juga diiringi dengan puisi-puisi yang berisi
pesan-pesan konstruktif dan diucapkan dengan menggunakan bahasa daerah.
2.
Tari Likok Pulo Aceh
Tarian ini
awalnya dibawakan setelah penanaman padi atau panen dan dilakukan pada malam
hari. Tarian Likok Pulo Aceh diciptakan oleh seseorang dari Arab yang beragama
Islam. Tarian ini memiliki ciri yang dibawakan dalam posisi duduk bersila dan
berjajar.
Tari Likok Pulo
Aceh mengutamakan kemahiran para penari dalam gerakan tubuhnya, misalnya irama
tangan, kepala dan tubuh bagian atas dapat serasi dengan penari lainnya. Dalam
tarian ini, ada seorang penari dasar yang disebut syekh yang posisi duduknya berada di
tengah-tengah penari lainnya.
Tarian ini
diiringi oleh musik rapai yang dibawakan oleh dua orang pemain yang berada di
sebelah kanan atau kiri para penari. Gerakan Tari Pulo Aceh Likok memiliki
tempo yang dimulai dengan tempo lambat kemudian berubah menjadi tempo yang
lebih cepat.
3.
Tari Pho
Tari Pho
merupakan tarian yang memiliki makna sebagai ratapan atas suatu kejadian yang
tidak diinginkan. Tarian ini dibawakan oleh para wanita. Pada zaman dahulu,
tarian ini dilakukan pada saat kematian raja, ketika ajaran Islam masuk, tarian
ini diubah karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.
4.
Tari Saman
Tari Saman
adalah tarian Gayo yang biasanya dibawakan untuk merayakan peristiwa penting
dalam adat. Syair tari saman menggunakan bahasa Gayo. Tarian ini biasanya
dilakukan untuk merayakan maulid atau kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa
publikasi, tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, Tari
Saman memiliki pesona dalam setiap geraknya. Berikut makna tari saman di setiap
babaknya yang harus anda tahu:
·
Berjabat tangan, berjabat
tangan adalah bagian pertama dari tarian saman. Para penari pada awalnya tampak
menggumam, dalam bisikan mereka penuh dengan pujian dan mengagungkan nama
Allah. Bagian sapaan dimaksudkan untuk menyapa penonton yang menyaksikan tarian
Saman.
·
Lagu-lagu dalam babak ini
merupakan puncak dari gerakan tari Saman. Gerakan tangan meliputi menepuk dada,
paha, dan bertepuk tangan. Gerakan tubuh ke atas, ke bawah secara bersamaan,
menyilang kemudian miring ke kiri atau ke kanan secara bersamaan.
·
Uak Ni Kemuh, m putaran minimal
adalah putaran relaksasi setelah melakukan gerakan cepat. Pada babak ini,
tarian diiringi dengan lagu yang dalam.
·
Penutup, babak penutup gerak
tari Saman kembali melambat. Gerakan pada babak ini dilakukan semata-mata
karena prioritas pada babak ini adalah puisi-puisi yang berisi berbagai
ungkapan perpisahan dan permintaan maaf.
5.
Tari Guel
Guel dalam
bahasa Indonesia artinya berdering. Tarian ini berasal dari suku Gayo yang
sering dibawakan pada acara pernikahan, dengan jumlah berkisar antara 8 sampai
10 orang. Dalam setiap penampilannya, penari pria selalu tampil sebagai simbol,
manyak atau lintoe Baroe dan Guru Didong.
Tarian ini
diiringi oleh canang, gong, memong dan rebana, dengan minimal 4 pemusik. Tari
Guel dalam pelaksanaannya berlangsung dalam 4 babak, yaitu babak 1 mu natap,
babak 2 Dep, babak 3 Ketibung, dan babak 4 Cincang Jacquier. Gerakan dasar yang
digunakan antara lain Salam Semah Munatap.
6.
Tari seudati
Tari Seudati
merupakan salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Aceh. Tari Seudati
merepresentasikan semangat perjuangan, ketangkasan, keceriaan, persatuan dan
gotong royong antar warga. Seudati berasal dari bahasa Arab Syahadatain yang
berarti pengakuan atau kepercayaan.
Selain itu,
ungkapan tersebut dialihkan ke bahasa Aceh syahadati dan diubah lagi menjadi
seudati yang berarti padat dan lembut. Tari Seudati dibawakan oleh delapan orang
laki-laki sebagai penari utama, terdiri dari seorang pemimpin yang disebut
syekh.
Seorang asisten
syekh, dua orang asisten di sebelah kiri yang disebut apeetwie, seorang asisten
di bagian belakang yang disebut apeet bak, dan tiga orang pembantu biasa. Selain
mereka, ada juga dua penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk syahi.
Tarian Seudati
tidak diiringi oleh alat musik, melainkan hanya beberapa suara yang berasal
dari tepukan tangan di dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah dan jentikan jari.
Gerakan demi gerakan dilakukan mengikuti irama dan tempo lagu yang dinyanyikan.
Beberapa gerakan
dari tarian ini sangat dinamis dan penuh gairah. Namun, ada juga beberapa
bagian yang terkesan kaku, namun justru menunjukkan kekuatan dan kegagahan para
penarinya. Kemudian, bertepuk tangan di dada dan perut mengungkapkan
kesombongan dan kesatriaan.
Kesimpulan
Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa Aceh merupakan salah satu daerah istimewa di
Indonesia yang kebetulan memiliki berbagai macam tarian yang sangat menarik. Tarian yang Berasal dari Aceh tersebut
memiliki pesona tersendiri dan memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Aceh.
Salah satu ciri
khas tarian Aceh adalah semua tarian dibawakan oleh banyak orang atau menari
secara berkelompok. Misalnya tari Saman, tari Seudati dan masih banyak lagi
yang lainnya. Konsep penari atau kelompok banyak mengacu pada masyarakat Aceh
yang menganut ajaran Islam yaitu berjamaah.